Label

Minggu, 18 Desember 2016

DEFINISI OPERASIONAL



5. Definisi operasional
Ilmu pengetahuan dibangun melalui penelitian yang memiliki tiga elemen utama, yaitu: teori, operasionalisasi, dan observasi. Peneliti harus membuat definisi yang jelas, yaitu batasan mengenai obyek yang hendak ditelitinya. Dalam hal ini, terdapat dua jenis definisi yaitu: definisi konstitutif dan definisi operasional. Definisi konstitutif mendefinisikan kata dengan cara menggantinya dengan kata lain atau konsep lain. Kamus merupakan kumpulan definisi konstitutif. Adapun definisi operasional menjelaskan prosedur yang memungkinkan seseorang mengalami atau mengukur suatu konsep. Suatu definisi operasional menjelaskan dengan tepat bagaimana suatu konsep akan diukur, dan bagaimana pekerjaan penelitian harus dilakukan.

6. Pengukuran
Ide atau gagasan di balik pengukuran sebenarnya sederhana, yaitu memberikan nilai pada suatu abjad, peristiwa, atau apa saja menurut suatu aturan tertentu. Suatu pengukuran mengandung tiga konsep penting: Nilai, peruntukkan, dan aturan.
Nilai. Suatu nilai (numeral) merupakan suatu simbol seperti: V, X, C, atau 5, 10, 100. Suatu nilai memiliki makna kuantitatif jelas (eksplisit). Jika suatu nilai diberikan makna kuantitatif, maka nilai menjadi angka dan dapat digunakan dalam perhitungan matematika dan statistik.
Peruntukkan. Peruntukkan (assignment) adalah penunjukan nilai atau angka kepada suatu abjad atau peristiwa. Sistem pengukuran sederhana mencakup, misalnya, nilai 1 diberikan kepada orang yang memperoleh sebagian besar informasi dari program berita televisi, nilai dua ditunjukkan kepada mereka yang memperoleh sebagian besar informasi yang diketahuinya dari surat kabar, dan nilai tiga diperuntukkan bagi mereka yang menerima sebagian besar informasi dari sumber lainnya.
Aturan. Suatu aturan (rules) menjelaskan cara peruntukkan suatu nilai atau angka. Aturan pengukuran merupakan inti dari setiap sistem pengukuran. Jika aturannya salah, maka sistem nya juga kan salah. Pada kasus tertentu, aturan bersifat jelas dan langsung.

Sistem pengukuran pada penelitian sosial selalu berupaya untuk memiliki sifat isomorfik yaitu dapat menggambarkan realitas. Pada penelitian tertentu, seperti penelitian ilmu alam, isomorfisme tidak menjadi suatu masalah karena obyek yang diukur dan angka atau nilai yang diberikan kepada obyek biasanya memiliki hubungan langsung. Pada penelitian sosial, hubungan antara pengukuran dan realitas seringkali kurang jelas.

A. Indeks dan Skala
Pada bagian ini, kita akan membahas mengenai bagaimana Mengkonstruksi dua tipe ukuran variabel gabungan atau komposit, yaitu: indeks dan skala.
Indeks dan skala (khususnya skala) merupakan instrumen Reduksi data yang efisien karena memungkinkan kita merangkum beberapa indikator dalam satu skor angka tunggal, namun dengan tetap mempertahankan detail yang dimiliki setiap unit indikator.

B. Pengertian indeks dan skala
Baik skala dan indeks merupakan pengukuran variabel yang bersifat gabungan (komposit). Hal ini berarti pengukuran berdasarkan lebih dari satu data yang diperoleh dari berbagai pertanyaan. Jadi skor yang diperoleh responden pada indeks atau skala pada suatu survei ditentukan oleh jawaban yang diberikan terhadap sejumlah pertanyaan pada kuesioner Yang masing masing memberikan indikasi terhadap suatu variabel selain adanya kesamaan antara indeks dan skala sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, kita perlu memahami perbedaan diantara keduanya. Perbedaan indeks dan sekalah ditentukan pada bagaimana keduanya menghasilkan suatu skor atau nilai pengukuran. Dalam hal ini, pengukuran terhadap indeks dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diberikan terhadap setiap atribut yang mewakili suatu variabel. Kita dapat mengukur, misalnya, tingkat prasangka (prejudice) Yang dimiliki seseorang dengan cara menambahkan jumlah pernyataan yang mengandung muatan prejudice yang disetujui responden.
Pengukuran skala dilakukan dengan memberikan skor terhadap pola-pola jawaban yang mana beberapa pernyataan menunjukkan derajat variabel yang lebih lemah sedangkan beberapa pernyataan lainnya menunjukkan derajat yang lebih kuat.

C. Skala pengukuran
Suatu skala mewakili ukuran campuran dari suatu variabel. Skala umumnya digunakan untuk mengukur variabel kompleks yang digunakan untuk mengukur suatu indikator. Beberapa teknik baru telah dikembangkan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan skala. Pada bagian ini kita akan membahas beberapa teknik pengukuran yang terdiri atas: skala peringkat sederhana dan segala peringkat khusus.

1. Skala peringkat sederhana
Skala peringkat (rating scale) banyak digunakan dalam penelitian ilmu sosial khususnya mengenai media massa. dalam menggunakan skala peringkat ini, peneliti harus memutuskan tipe skala apa yang akan digunakan. Memilih suatu tipe skala lebih merupakan pertimbangan personal, namun terdapat beberapa hal yang harus mendapat pertimbangan peneliti sebelum memutuskan menggunakan suatu tipe skala sebagai berikut:
a. Skala yang memiliki lebih banyak poin memiliki kemampuan lebih baik dalam menunjukkan derajat perbedaan (diferensiasi) variabel.
b. Ukuran skala terbaik adalah 1-10.
Ketika menggunakan skala peringkat sederhana, maka cara yang lebih baik dalam memberikan instruksi kepada responden adalah dengan mengatakan, misalnya, "semakin tinggi nilainya, maka anda semakin setuju".

2. Skala likert
Skala likert merupakan salah satu skala yang paling banyak digunakan pada penelitian sosial. Pada skala likert, peneliti harus merumuskan sejumlah pernyataan mengenai suatu topik tertentu, dan responden diminta memilih apakah ia sangat setuju, setuju, ragu-ragu/tidak tahu/netral, tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan berbagai pernyataan tersebut. Setiap pemilihan jawaban memiliki Bobot yang berbeda, dan seluruh jawaban responden dijumlahkan berdasarkan bobot sehingga menghasilkan suatu skor tunggal mengenai suatu topik tertentu.

3. Skala diferensial semantik
Skala diferensial semantik Ini digunakan untuk mengetahui tiga faktor umum yang mencakup aktivitas, potensi dan evaluasi yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang. Untuk menggunakan teknik ini, kita harus meletakkan suatu nama atau konsep diatas rangkaian skala sikap berkutub dua yang terdiri atas tujuh atau enam poin, dan berfungsi sebagai jangkar. Melalui teknik ini, peneliti meminta responden untuk menentukan respon mereka dengan cara menandai salah satu nilai yang terdapat di antara dua kata sifat yang paling bertentangan. Kata sifat berkutub dua yang sering digunakan sebagai jangkar antara lain: menyenangkan / tidak menyenangkan, berharga / tidak berharga, jujur / tidak jujur, dan lain-lain.

4. Skala guttman
Skala guttman, atau disebut juga analisis skalogram, menggunakan serangkaian pernyataan yang terkait dengan suatu topik atau isu tertentu, dan kemudian disusun menurut derajat Intensitasnya. Skala guttman dirancang berdasarkan gagasan bahwa sejumlah pernyataan dapat disusun di sepanjang kontinum sedemikian rupa sehingga seseorang atau responden yang setuju dengan suatu pernyataan atau dapat menerima suatu pernyataan juga kan setuju atau dapat menerima pernyataan lainnya yang dinyatakan secara lebih lunak. Dengan kata lain skala guttman disusun berdasarkan fakta bahwa beberapa pernyataan tertentu bersifat lebih ekstrim atau keras dibandingkan pernyataan lainnya.

5. Skala thurstone
Pada pengukuran dengan menggunakan skala ini responden diminta untuk memilih apakah setuju atau tidak setuju dengan sejumlah pernyataan. Teknik dengan menggunakan skala ini sering digunakan pada banyak penelitian sosial khususnya komunikasi. Misalnya, penelitian mengenai efek stres terhadap komunikasi individu. Dengan menggunakan skala ini, peneliti dapat memberikan penilaian tingkat stres responden dengan cara menjumlahkan setiap poin dari pernyataan yang berhubungan dengan berbagai peristiwa yang terjadi pada diri individu pada masa lalu. Namun demikian, metode ini lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan teknik penelitian lainnya karena membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang lebih

Sumber : Morissan. 2014. METODE PENELITIAN SURVEI. Jakarta: Prada Media Group. (Hal 75-95)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar