Unit analisis merupakan topik yang relevan bagi setiap riset sosial walaupun implikasi yang paling nyata dapat dilihat pada penelitian kuantitatif. Pemahaman mengenai unit analisis terkadang sering meragukan ketika objek penelitian merupakan sekeumpulan orang dalam jumlah besar (agregat). Perbedaan yang sama antara unit analisis dan agregat terjadi pada penelitian eksplanatif. Unit analisis dalam suatu penelitian biasanya juga menjadi unit observasi. Dalam hal ini unit observasinya adalah individu suami dan istri, tetapi unit analisisnya (hal yang kita ingin teliti) adalah pasangan. Unit analisis adalah seluruh hal yang kita teliti untuk mendapatkan penjelasan ringkasan mengenai keseluruhan unit dan untuk menjelaskan berbagai perbedaan diantara unit analisis tersebut. Penting bagi peneliti untuk menentukan unit analisisnya secara jelas dan tegas, ketidakjelasan unit analisis akan mengakibatkan peneliti tidak dapat menentukan siapa atau apa yang akan di amatinya.
Dalam kasus ini, unit analisis dikelompokan kedalam variabel seperti tingkat ekonomi, lokasi peristiwa dan tingkat bunuh diri.
1.Pembagian Unit Analisis
Mari kita tinjau analisis pada umumnya digunakan dalam riset ilmu sosial yang terdiri dari atas individu, kelompok, organisasi, interaksi sosial dan efek sosial.
a) Individu
Telah disinggung sebelumnya, individu manusia merupakan unit analisis yang sangat penting dalam riset ilmu sosial. Pada ilmu sosial, temuan hasil penelitian akan menjadi sangat berharga jika temuan tersebut dapat diterapkan atau berlaku bagi semua tipe manusia. Kelompok individu yang sering menjadi objek penelitian antara lain, pelajar, kelompok homoseksual, perkerja industri, dan lain-lain.
b) Kelompok
Berbagai kelompok sosial dapat pula menjadi unit analisis dalam penelitian ilmu sosial. Peneliti berupaya untuk memperoleh karakteristik yang dimiliki suatu kelompok yang dipandang sebagai satu enititas tunggal. sebagaimana unit analisis lainnya, kita dapat mengemukakan karakteristik kelompok-kelompok sosial berdasarkan individu anggotanya. misal : suatu keluarga, kelompok pertemanan, kelompok suatu kota dan lain-lain.
c) Organisasi
Topik penelitian lain terhadap perusahaan adalah untuk mengetahui apakah perusahaan besar memperkerjakan lebih banyak atau lebih sedikit karyawan yang berasal dari kelompok minoritas dibandingkan perusahaan kecil. misal: partai organisasi massa atau perusahaan.
d) Interaksi Sosial
Peneliti dapat pula melakukan penelitian terhadap interaksi yang terjadi pada masyarakat. Dalam hal ini interaksi sosial menjadi unit analisis penelitian terhadap interaksi sosial lain berarti mempelajari apa yang terjadi diantara individu.
e) Artefak Sosial
Artefak sosial adalah setiap produk yang di hasilkan makhlik sosial atau perilaku mereka. artefak sosial berupa buku, lukisan, bangunan, kendaraan, keramik atau lagu.
2. Kesalahan Unit Analisis
Hal yang terpenting bagi peneliti adalah menetukan secara jelas siapa atau apa yang akan menjadi unit analisis. Jika hal ini terjadi tentu kesimpulan yang dihasilkan menjadi tidak valid, karena pernyataan mengenai suatu unit analisis didasarkan atas pengamatan pada unit analisis yang ada. Terdapat dua jenis kesalahan dalam hal penentuan unit analisis yang disebut; 1. kesalahan ekologis (eclogical fallacy)
dan 2. kesalahan reduksi (reductionism).
a) Kesalahan Ekologis
kesalahan ekologis mengacu pada kelompok atau perangkat atau sistem yaitu sesuatu yang lebih besar dari suatu individu.
b) Kesalahan Reduksi
Jenis kesalahan kedua terikat dengan unit analisis adalah kesalahan reduksi atau reduksionisme (reductionsm) mencakup upaya untuk menjelaskan suatu fenomena tersebut berdasarkan konsep terbatas atau aturan tingkat rendah.
F. KONSEPTUALISASI DAN PENGUKURAN
Dalam kegiatan penelitian sering sekali objek atau sesuatu yang hendak kita teliti tidak jelas wujudnya karena tidak dapat dilihat, tidak dapat digenggam bahkan disentuh dan dirasakan oleh manusia. Bagaimana peneliti dapat mengukur objek atau hal-hal seperti; cinta, perasaan, religius, afiliasi politik atau agama mengukur variabel afilasi agama dapat dilakukan beberapa cara misalnya; memeriksa daftar keanggotaan seseorang pada suatu partai politik atau menanyakan pilihan seseirang dalam pemilu.
Cara lain adalah dengan menanyakan pertanyaan lain.
1. Konsep dan Konstruk
Penelitian dapat mengukur apa saja termasuk dua abstrak yang tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh panca indra;
- Kelompok pertama adalah objek yang bersifat direct observables yaitu hal-hal yang dapat diamati, secara langsung oleh panca indra.
- Kelompok kedua adalah objek yang bersifat indirect observables yaitu hal-hal yang dapat diamati secara tidak langsung.
- Kelompok ketiga adalah konstruk yaitu hal-hal yang tidak diamati secara tidak langsung lebih-lebih secara langsung.
2. Indikator dan Dimensi
Indikator adalah tanda yang menunjukan ada atau adanya konsep yang tengah kita pelajari. Dalam hal ini unit analisis yang kita gunakan adalah individu, kita dapat mengamati ada atau tidak adanya indikator-indikator tersebut pada diri orang yang diteliti. Ketika Jonathan Jackson (2005) mengukur rasa takut pada kejahatan (fear of crime) ia menggunakan sejumlah dimensi berbeda sebagai berikut;
- Tingkat kecemasan menjadi korban kejahatan
- Perkiraan kemungkinan menjadi korban pada setiap peristiwa kejahatan dilingkungan terdekat
- persepsi untuk melakukan kontrol terhadap kemungkinan menjadi korban pada setiap peristiwa kejahatan dilingkungan terdekat.
- persepsi mengenai tingkat keseriusan setiap kejahatan
- kepercayaan peristiwa kejahatan dapat terjadi dilingkungan terdekat
- persepsi seberapa besar sikap paling menghargai dilingkungan tetangga
- persepsi terhadap kejahatan komunitas, termasuk kontrak sosial informasi dan model kepercayaan
- Kenyamanan (convenience)
- Balas dendam (revenge)
- Ketakutan (fear)
- Pemurnian (Purifications)
Atribut atau nilai didefinisikan sebagai karakteristik atau kualitas yang menjelaskan suatu objek dalam hal ini manusia. Variabel adalah pengelompokan logisa dari sejumlah atribut. misalnya laik-laki dan perempuan adalah atribut dan jenis kelamin tersebut dikatakan dua atribut tersebut. Variabel dan atribut merupakan fondasi bagi penelitian hubungan sebab akibat dalam penelitian ilmu sosial.
4. Variabel dan Kontinus
Suatu penelitian dapat menggunakan dua bentuk variabel yaitu variabel diskrit dan variabel kontinus. Kita bisa mengatakan bahwa perbedaan antara variabel diskrit dan kontinus dalam banyak kasus dapat dilaksanakan dengan mudah. Suatu variabel adalah kontinus jika data yang diperoleh berasal dari perhitungan (count) sedangkan data variabel diskrit berasal dari pengukuran (measurement).
Sumber : Morissan, Metode
Penelitian Survei, Prenada Media Group, hal 46-74
Terima kasih atas penjelasannya
BalasHapus