Label

Minggu, 04 September 2016

PENDAHULUAN / BAB 1 (KUANTITATIF)

Apakah penelitian itu? menurut wimmer dan dominick (2011) penelitian adalah upaya untuk menemukan sesuatu (an attempt to discover something). Hal ini berarti kita peneliti, dan kita walaupun sering kali tidak menyadari, melakukan penelitian setiap harinya. Riset atau penelitian dapat bersifat formal atau informal.

A. METODE ILMIAH
     Semua penelitian, baik formal atau informal, selalu di awali dengan suatu pertanyaan dasar atau proporsi mengenai suatu fenomena tertentu. Tujuan dari setiap penelitian adalah untuk mengetahui jawaban yang muncul di pikiran, dan jawaban atau temuan yang diperoleh disebut dengan pengetahuan. Manusia menggunakan empat cara untuk mengetahui (methods of knowing) yaitu : keteguhan (tenacity), intuisi, otoritas, dan ilmu pengetahuan.

  • Karakteristik Metode Ilmiah
Kita sering mendengarkan istilah "penelitian ilmiah". Sebenarnya, tanpa harus diembel-embel kata "ilmiah" suatu penelitian sudah harus dengan sendirinya bersifat ilmiah. Penelitian ilmiah dapat didefiniskan sebagai "an organized, objective, controlled, qualitative pr quantitative empirical analysis of one more variables" (analisis empiris yang terorganisir, objektif, terkontrol, bersifat kualitatif atau kuantitatif dari satu atau lebih variabel). Metode ilmiah memiliki lima karakteristik dasar yang membedakannya dengan metode untuk mengetauhi lainnya. Suatu pendekatan penelitian yang tidak memiliki salah satu lima karakteristik ini tidak dapat disebut sebagai penelitian ilmiah. Kita akan membahas kelima karakteristik tersebut yang terdiri dari : terbuka, objektif, empiris, sistematis dan prediktif.

B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

     Tujuan dari suatu metode penelitian ilmiah adalah untuk menghasilkan data yang objektif dan tidak bias sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap data yang diperoleh. Untuk dapat menjawab pertanyaan dan hipotesis penelitian, para peneliti harus mengikuti suatu prosedur yang terdiri dari delapan langkah. Adapun kedelapan langkah penelitian dimaksud adalah sebagai berikut :
  1. Pemilihan topik penelitian
  2. Tinjauan teori
  3. Hipotesis dan pertanyaaan penelitian
  4. Menentukan metode penelitian
  5. Pengumpulan data
  6. Analisis dan interprestasi hasil
  7. Presentasi hasilpenelitian
  8. Replikasi penelitian
Setiap langkah dari kedelapan langkah tersebut bersifat saling tergantung satu sama lainnya untuk dapat menghasilkan penelitian yang efesien dan efektif.

2. Tinjauan Pustaka

     Setiap penelitian berawal dari tiga faktor ; ketertarikan (interest), ide atau gagasan dan teori yang melandasinya. Dalam mencari gagasan mengenai topik apa yang hendak diteliti, ketiga faktor tersebut berperan penting. Diawali dengan adanya ketertarikan, munculnya ide atau gagasan dan dilanjutkan dengan mencari teori yang relevan. Namun ketiga faktor tersebut tidak mesti bersifat linear. Peneliti berpengalaman salah satu menjadikan tinjauan pustaka (literatur review) sebagai salah satu langkah penting dalan proses penelitian.
     Suatu tinjauan pustaka bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini. menjawab berbagai pertanyaan ini akan membantu peneliti merumuskan hipotesis penelitian atau pertanyaan penelitian. Tinjauan terhadap berbagai literatur yang relevan memungkinkan kita memiliki berbagai pilihan dalam melaksanakan penelitian termasuk pemilihan terhadap metode yang hendak digunakan. Pada dasarnya, setiap metode penelitian memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing.

3. Merumuskan Pertanyaan dan Hipotesis Penelitian

    Setelah mendapatakan topik penelitian dan melakukan pendalaman terhadap literatur terkait selanjutnya peneliti harus merumuskan masalah penelitian kedalam hipotesis atau pertanyaan penelitian. Seorang peneliti tidak akan memulai penelitiannya tanpa adanya masalah, pertanyaan atau pertanyaan yang akan di uji. Masalah dan pertanyaan penelitian merupakan titik awal seorang peneliti untuk mulai melaksanakan penelitiannya.
    Suatu hipotesis dapat didefiniskan sebagai " a formal statement regarding the relationship between variables and tested directly" (suatu pertanyaan formal mengenai hubungan antara variabel, dan di uji secara langsung). Bagi mereka yang baru belajar metode penelitian cenderung beranggapan bahwa bagian paling penting melaksanakan penelitian adalah ketika peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data. Namun sebenarnya, merumuskan pertanyaan dan hipotesis penelitian menjadi bagian yang tak  kalah penting dibandingkan bagian-bagian lainnya. Ada dua alasan mengapa peniliti perlu mengajukan pertanyaan atau hipotesis penelitian. Pertama, pertanyaan atau hipotesis penelitian berfungsi membatasi apa yang hendak diketauhi. Yang kedua, pertanyaan atau hipotesis penelitian berfungsi mengarahkan peneliti pada metode penelitian yang hendak digunakan.

a) Pertanyaan Penelitian
    Peneliti dalam menyusun suatu rumusan masalah atau pertanyaan penelitian harus memerhatikan beberapa ketentuan agar mendapatkan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang baik seperti ;
  1. Rumusan masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dikemukakan secara tegas (tidak menimbulkan multifasir)
  2. Rumusan masalah harus dapat di uji
  3. Rumusan masalah tidak boleh mengandung subjektivitas atau penilaian personal peneliti (personal value judgement)
  4. Rumusan masalah harus dinyatakan dalam struktur bahasa dan tata bahasa yang baik.
Pertanyaan penelitian sangat sering digunakan dalam penelitian untuk memecahkan masalah atau dalam pelaksanaan penelitian mengenai suatu kebijakan di mana peneliti tidak bermaksud untuk melakukan uji statistik terhadap hasil temuan.
 
b) Hipotesis Penelitian
    Pada kebanyakan penelitian, peneliti mengembangkan penelitiannya berdasarkan teori yang sudah ada, dan berdasarkan teori tersebut ia membuat perkiraan terhadap hasil yang akan di perolehnya. Tukey (1986) mengatakan, hipotesis penelitian berfungsi mengemukakan pertanyaan; Apakah kita memiliki bukti yang menyakinkan bahwa sesuatu tengah terjadi atau telah terjadi. 
 
1. Tujuan Hipotesis
    Adanya hipotesis dalam suatu penelitian memberikan beberapa keuntungan bagi peneliti. Pertama, hipotesis memberikan arah bagi penelitian yang akan di laksanakan. Tanpa hipotesis penelitian tidak memiliki fokus dan kejelasan. Keuntungan kedua, adanya hipotesis addalah mencegah peneliti untuk melakukan penelitian coba-coba (trial-and-error research) yaitu penelitian untung-untungan dengan harapan menemukan sesuatu yang penting. Hipotesis juga membantu peneliti untuk menghindari berbagai variabel pengganggu dan variabel yang membingungkan. Karena hipotesis berfungsi memusatkan perhatian peneliti pada pernyataan akurat yang dapat di uji, maka variabel lainnya, apakah variabel itu relevan ataukah tidak relevan, tidak perlu diperhatikan.

2. Syarat Hipotesis
    Tidak semua hipotesis merupakan hipotesis yang baik dan bermanfaat. Suatu hipotesis yang bermanfaat harus memiliki sekurang-kurangnya empat karakteristik atau sifat yaitu; hipotesis harus sejalan dengan topik ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini, harus konsisten dengan logika; harus di nyatakan secara ringkas; dan harus dapat di uji. Sesuai dengan pengetahuan yang berkembang. Bahwa hipotesis harus sesuai dengan pengetahuan yang berkembang saat ini adalah sesuatu yang jelas.

3. Hipotesis Nol
    Hipotesis nol (disebut juga "hipotesis tanpa perbedaan") menyatakan bahwa perbedaan statistik atau hubungan yang ditemukan dalam analisis disebabkan adanya peluang atau kesalahan acak (random error). Hipotesis nol (H0) adalah alternatif logis dari hipotesis penelitian (H1).
 
 
Sumber : Buku Metode Penelitian Survei, Bab 1 Pendahuluan hal 2-21, Pak Morissan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar